Pernahkah anda berwisata ke obyek wisata dengan nuansa kuno? Di Jogja ada banyak hotel dengan nuansa kuno. Ada yang dibangun dengan arsitektur kuno tapi banyak juga yang memang menggunakan bangunan kuno sebagai hotel.
Di Bandung ada Hotel Surabaya yang dibangun tahun 1886. Namanya Hotel Surabaya karena dibangun oleh seorang pengusaha keturunan Tionghoa asal Surabaya. Arsitekturnya campuran China dan Eropa.
Dari Blognya Mas Teguh didapat keterangan:
Berdasar data Bandung Heritage, Hotel Surabaya berdiri di kawasan Pecinan dan lebih tua dari Pasar Baru yang dibangun pada 1906 sebagai pasar modern pertama di Bandung yang makin memperkental keberadaan China-town di Bandung.
Dibyo Hartono, aktifis Bandung Heritage, mengungkapkan Hotel Surabaya merupakan penginapan tertua dan langka di Bandung. Tahun 1989 pernah diminta melakukan restorasi pada hotel ini oleh pemiliknya terdahulu.
Hotel ini sendiri terdiri atas tiga bangunan, bangunan pertama berada dibagian belakang yang dibangun 1886 bergaya neo-classical dan dibangun untuk menyambut adanya jalur kereta-api Batavia (Jakarta) – Bandung ditandai berdirinya stasiun Bandung pada 1884.
Bagian kaca menggunakan color glass bukan kaca patri, ujarnya. Sementara, bangunan kedua yang terdapat tower-nya dibangun antara 1900 hingga 1910 dengan gaya art nouveau, dan bangunan ketiga sudah bergaya art deco.
Menginap di Hotel ini sungguh suatu pengalaman yang mengesankan. Begitu menurut Teh Kathy yang pernah menginap di Hotel itu lewat Blognya.
Hotelnya di malam hari seperti hotel drakula. Selain kuno banyak bagian2 yang gelap. Yang menginap sudah tua2 sekali. Jalan menuju kamar berliku-liku seperti masuk rumah kuno yang besar.
Ada 2 ruangan terbuka untuk menonton TV ramai2, piano, foto2 yang punya hotel, meja marmer & kursi antik. Eternit/atapnya masih asbes yang motifnya timbul. Kalau lapar dihalaman hotel ada tukang mi tek2.
Kesan pertama very very spooky. Ngga bisa ngebayangin yang tidur di tingkat atas. Tapi besok paginya waktu jalan2 di sekeliling hotel ternyata orang2 hotelnya sangat ramah2 biarpun sudah tua2. Sayang hotel ini kalau lebih dirawat pasti banyak turis asing yang menginap karena modelnya antik.
Hotel Surabaya bukan hanya sebuah hotel tapi sebuah monumen sejarah dan sudah masuk dalam Bangunan Cagar Budaya. Jika saja pelaku industri pariwisata punya wawasan sejarah yang baik maka Hotel Surabaya akan bisa dikelola dengan lebih baik dan bisa diselamatkan dari kehancuran.
Kini sudah terlambat, atas nama uang Hotel Surabaya sudah dirobohkan. Diatas tanahnya akan dibangun sebuah hotel baru megah 8 lantai. Mungkin secara bisnis lebih menguntungkan tapi sesungguhnya kita sudah merugi karena kehilangan monumen sejarah dan hilang sudah sebuah wahana untuk memahami budaya kita.
Memang menyeramkan. Saya juga ngga mau nginep disitu.
Kalau buat meraup rupiah, kenapa ngga sekalian aja dicoba bikin “Spooky Land”. Bangunannya udah mendukung. Tinggal tambahin aksesori perhantuan. *nggampangin*
Kan banyak juga orang yang hobi serem-sereman. Daripada nonton film hantu lokal yang aneh-aneh…
Memang sayang kalo banguna seantik itu harus dirobohkan. Mestinya bisa daya tarik yg unik jika dilengkapi fasilitas standard hotel modern tanpa merubah bentuk bangunan. Btw, koq aku baru tau ya kalo drakula punya hotel juga.
ada tuh, hotel di kawasan malioboro.
namanya hotel aziatic.
kuno sangat.
harga kamarnya 15rebu semalem waktu 2002.
ituh hotel warisan belanda banget.
@Ratna:
iya ya.. kenapa mesti dirobohkan yah?
@Faradina:
Drakula bukan saja punya hotel tapi juga punya Palace di Transylvania.
Faradina ini pengamat hantu toh?
@-tikabanget-:
Semoga hotel aziatic bisa dirawat dengan baik, kapan kapan kalo ke Jogja mau nginep disana ah…
BTW: Sebenarnya poin tulisan saya diatas adalah dikorbankannya bangunan bersejarah untuk kepentingan bisnis semata.
Kalau bisa bisnis itu yang sekaligus menyelamatkan aset budaya seperti bangunan bersejarah Hotel Surabaya.
Kalau sudah begini maka bangunan bersejarah yang lain akan tinggal menunggu giliran saja. Selain Bandung, Semarang juga banyak sekali bangunan kuno yang tidak terawat, bangunan bangunan kuno itu terancam di-Hotel-Surabaya-kan.
Waduh…sayang banget kalo dirobohin ya? apa gak ada yg bisa kita lakuin buat m’cegah hotelnya dirobohin ? Bikin petisi kek…ngemail ke instansi berwenang, gimana ?
Hari gini gitu loh….dimana2 ngejaga bangunan cagar budaya biar teteup berdiri, yang ini malah mo ngancurin.
Payah…
haiiiiiiiiiiiiiiiiii boleh gabung engga
cuma mau kasi tau last up-date aja
hotel surabaya masi ada ko, bahkan lagi direstorasi. yang merestorasinya ya Pak Dibyo itu.
kalo hotel 8lantainya juga tetep dibangun, tapi dibelakang bangunan hotel lama.
hmmm..sayang bgt, bukan soal di robohkannya saja. tapi soal org2 indonesia yg kagak sadar punya aset budaya yg berharga ^_^
asik .. week end ini saya ke jogja, nginep di Aziatic ah..moga2 tetep 15rb per malem 😀 <– ngarepp… yg murah, gratis dan keren,lol.
Can anyone tell me if the Hotel Surabaya is still open/renovated? We would like to sleep there for a night in august (2009)…
wah syang banget ya direnovasi…sdh beberapa kali nginep disitu dan sangat senang dgn suasana “antik” dan “kolonial” nya, walaupun slama nginep gak prnah ktemu hantu, tapi suasananya tentram dan harganya “ampera” banget….
hah ?? dirobohkan? saya tinggal d bandung, tapi sudah lama gak ke daerah itu…wah..sayang..
Asik juga ya bisa menikmati bangunan masa lalu