Silat Lidah ANTV

Apa yang diingat dari sebuah stasiun TV? kalo orang bilang MetroTV maka saya ingat Eva Julianti, Meuthia, Najwa, Gadiza, Vivi dst…

Kalo orang bilang TPI saya ingat Sandra Dewi, kalo RCTI ingat serial OB, Indosiar ingat Mamamia, Trans TV ingat Astrid Sudarwanto, Jak TV ingat Dugem, SCTV ingat PPT, O’Channel ingat Work Hard Play Hard, Trans 7 ingat Empat Mata Tukul, kalau ANTV? gak ada yang bisa saya ingat.

Belakangan ini ANTV sering tayangin iklan acaranya sendiri yang keliatannya seru banget. Pas lagi browsing TV (pindah pindah channel TV buat cari acara yang bagus) saya nemu acara itu. Judulnya Silat Lidah.

Ini acara riuh, heboh tapi gak jelas arahnya. Mau serius kok banyak yang main main, mau becanda kok pada serius pake berantem segala.

Kemarin malam saya nonton Silat Lidah untuk yang kesekian kalinya. Tahulah saya bahwa ini acara memang tidak serius tapi dikemas dengan format yang sok serius. Pake 6 panelis segala rupa dan dipandu oleh seorang host yang cablak bernama Irwan Ardian. Nih host mengingatkan saya pada Dede Yusuf yang juga pernah jadi host yang cablak disebuah acara TV lawas.

Tiap tiap episode mengusung tema tersendiri seperti “Wanita = tong kosong”, “Pacaran sama cowok metrosexual”, “Kencan pertama”, “Selingkuh dgn saudara tiri” dsb. Host nanti akan melempar topik ke para panelis yang terdiri dari 6 wanita (kenapa harus wanita semua?).

Biasanya yang jadi panelis orangnya itu itu juga diantaranya Melissa Karim, Ria Irawan, Julia Perez, Ratna Sarumpaet. Tapi kadang juga suka ada Putri Patricia, Djenar Maesa Ayu, Aline, Dominique, Sandrina Malakiano, Fira Basuki dan Lula Kamal. Mungkin ada panelis tetap dan ada panelis tamu, saya gak ngerti. Tapi yang jelas mereka semua sama saja.

Begitu topik dilempar seorang panelis diminta menanggapi tapi belum tuntas ditanggapi panelis yang lain sudah nyeletuk menanggapi tanggapan panelis yang sedang menanggapi. Merasa diserang panelis saling beradu argumen gak karuan dan konyol.

Dari sini bisa keliatan bahwa ternyata Ria Irawan itu blo’on. Tapi Ria jujur, cuek dan gak takut keliatan blo’on. Sering kali Ria tidak menjawab substansi pertanyaan dan mengalihkan dengan guyon dan sindiran.

Melisa Karim selalu berusaha tampil cerdas. Walaupun tidak semua jawabanya cerdas. Tapi yang masih bagus dari Melisa adalah karena dia cantik. Sering saya tidak simak jawabannya karena nyimak orangnya.

Sandrina, Fira dan Djenar selalu menjawab sebaik baiknya dan memang keliatanya mereka punya wawasan yang luas sehingga punya kemampuan menjawab walaupun keliatan menjawab dengan hati hati.

Aline, Dom dan Putri sering kehabisan jawaban. Kalo Aline datar banget bilang; sama dengan jawaban si anu atau setuju dengan si anu tapi kalo Putri suka belagu sok marah marah ke host dan bertingkah macam macam. Dom cuma enak dilihat.

Ratna Sarumpaet selalu didengar, selalu punya jawaban walaupun misalnya dia dapat giliran menjawab terakhir. Jawabanya serius dan tendensius. Selalu punya dasar argumentasi jadi susah di serang, maklum senior. Ria sering senang kalau dipuji sama Ratna (padahal gombal ajah).

Julia Perez (Jupe) sama dengan Ria yang gak pintar tapi maunya tampil cerdas walhasil jadi sok pinter, sok modern dan sok ngartis. Saya sering pindahin channel kalo dia lagi jawab. Tapi Ria masih mending karena jujur dan pintar ngebanyol, kalau dilihat dari sisi ini sebenernya Ria bukan blo’on tapi karena kurang wawasan ajah jadi gak bisa jawab.

Jupe sering jadi bahan olok olok Ria dan Melisa karena sok intelek. Tiap kali Jupe pakai bahasa yang sok bule itu Ria langsung bilang bahasa Bojong Kenyot dan yang lain langsung gerrr… si Jupe mah cuek bebek muka badak.

Lula Kamal adalah yang paling top diantara semuanya, berani adu argumentasi dengan Ratna dan jawabannya cerdas, sering kali membuat Ratna keliatan blo’on seperti Ria atau Jupe saja.

Host Irwan Ardian sering kesal dengan kelakuan panelis yang chaos tapi keliatannya dia memang menginginkan hal itu terjadi walaupun tidak jarang dia keliatan bener bener BT.

Kesimpulannya ini acara gak ada isinya. Saya sering kasihan dengan penonton TV yang kirim surat untuk diberi masukan. Mereka tentu mengharap masukan yang benar benar positif yang bisa memberi solusi problem yang sedang mereka hadapi.

Tapi jawabannya gak pernah ada yang bagus karena cuma obyek canda dan kekonyolan panelis, selalu kacau balau dan bahkan sering menjerumuskan. Sang host sering ikutan menyimpulkan hasil diskusi yang tidak jelas. Salah satu contohnya seorang pengirim surat minta saran untuk bisa lekas punya anak. Kemudian Irwan dengan enteng bilang mbak kalo gak berhasil dengan suami mbak bisa coba dengan saya…

Kalau becanda dilingkungan mereka sih masih bisa dinikmati tapi kalo sudah melibatkan masyarakat luas maka bisa jadi berbahaya karena bisa jadi ada yang tersinggung. Mungkin karena alasan inilah konon MUI menganggap acara ini tidak pantas.

Tapi yang lucu ada sebuah komunitas Pencak Silat merasa keberatan dengan penggunaan judul acara Silat Lidah. Mungkin karena ada unsur kata Silat padahal kata Silat disitu sama sekali tidak merujuk ke Pencak Silat.

Katanya lebih tepat pake nama Debat Kusir, hmm… ntar kalo para kusir delman pada protes gimana? wah bakal runyam nih, acara OB di RCTI bakal diprotes oleh Ikatan Office Boy Indonesia, trus Mamamia di Indosiar bakal di protes sama Paguyuban Orang Italia di Italia.. hehehe

serius ah…

Sayang sih sebenarnya kalau dihentikan karena seru berantemnya. Pesan saya kalo nonton acara ini gak usah ambil hati nasihatnya atau isinya, nikmati saja kekacauan diskusi mereka. Kalau nonton tokoh berdebat di Today’s Dialog bikin pusing tapi kalo liat mereka berantem di Silat Lidah bikin kita nyengir.