Murid Durhaka Bernama Malaysia

MalukuSetelah pulau Sipadan & Ligitan yang dimenangkan lewat peradilan International walaupun dengan pertimbangan bukan berdasarkan sejarah tapi berdasarkan masa depan pulau pulau tersebut kami ikhlaskan, rupanya mereka menjadi mabuk kemenangan.

Blok Ambalat mau disiasati juga. Kayu kayu hasil ilegal logging hutan Kalimantan ditadah. Seni membatik dipatenkan jadi milik mereka dan yang paling anyar lagu daerah Maluku Rasa Sayang Sayange (RSS) dijadikan lagu nasional dan muncul sebagai jingle iklan pariwisata mereka.

Dari milis Artculture Indonesia menyebutkan lagu RSS merupakan ciptaan Katje Hehanusa pada tahun 1940an. Konon katanya lagu kebangsaan mereka adalah lagu Indonesia yang berjudul Terang Bulan yang diubah menjadi Negaraku.

Dalam bidang kuliner mereka mengklaim Rendang dan Sate adalah panganan asli Malaysia. Kemudian Angklung juga diklaim alat musik mereka. Ini ciri masyarakat yang sudah mapan / makmur secara ekonomi tapi miskin sandaran budaya yang bisa dibanggakan.

Mentang mentang mereka sudah menang dari sisi kemakmuran dan berbagai sederet kemenangan yang lain mereka ingin lebih hebat dari bangsa yang dulu pernah menjadi gurunya ini. Memilih untuk menjadi pemenang adalah wajar tapi cara yang mereka lakukan sungguh jauh dari arti kemenangan. Kemakmuran yang mereka miliki sekarang tidak memiliki sandaran budaya, yang begitu banyak tersedia di Indonesia tapi lebih banyak di sia-siakan oleh bangsa Indonesia sendiri.

Sekarang setelah tahu bahwa kekayaan budaya dan alam kita jadi incaran mantan murid yang durhaka itu maka benahi diri dan jagalah baik baik warisan bangsa ini. Mereka tidak akan berhenti sampai mendapat yang mereka inginkan dengan cara apapun. Dititik ini saya benar benar bisa mengerti ajaran Bung Karno tentang Ganyang Malaysia.

20 Komentar

Filed under budaya

20 responses to “Murid Durhaka Bernama Malaysia

  1. kita yang ga berani tegas, makanya sering di Injak2

  2. Ping-balik: Malaysia Klaim Wayang Kulit « Budayawan Muda

  3. dulu ga tau diri, sekarang ga tau adat.
    siapakah itu? ya Malaysia.
    IRONIS.

    -IT-

  4. dwi Yanto

    Intinya TeGAS dan B3R4n1…kasih pelajarn serius bagi malaysia..itupun kalo berani dan tegas sekali lagi buat pemerintah berani tegas dan satu lagi seriusss, jangan hanya visit2 tanpa hasil.

  5. amir

    jangan gampang terprovokasi………… baca dan liat dulu sejarah budaya dan perkembangan suatu negara bung…………
    di malaysia, banyak rakyatnya yang berasal dari indonesia……….. semua suku ada di sana……….
    yang telah menjadi penduduk tetap / permanent residentlah belum lagi yang yang cuma bekerja sebagai pembantu n buruh bangunan/ kuli, blom lagi yang gelap / tanpa identitas / pendatang haram…..
    jangan keburu menyalahkan malaysia tapi kita intropeksi diri…
    1. bagaimana kondisi politik negara kita?
    2. apakah negara kita memberi perhatian pada rakyatnya? (orang miskin)
    3. apakah negara kita memberi perhatian kepada warisan budaya & seni indonesia?
    4 adakah upaya negara kita untuk melestarikan seni dan budaya kita?
    5. berjalankah departemen departemen yang mengurusi seni & budaya kita?
    6. bagaimana keadaan sosial dan budaya kita
    7. adakah upaya pemerintah kita untuk menyaring / filter terhadap budaya asing yang masuk?
    8. kenapa kita tidak peduli dengan budaya kita?
    9. kenapa kita bangga dengan budaya barat?
    10. apakah amerika marah karena kita memproduksi jeans secara massal di bandung?

    jika pertanyaan2 di atas bisa di jawab mungkin kita tidak akan terlalu emosi dan menyalahkan negara lain……..
    suriname memakai adat, budaya, bahasa jawa dan sunda apakah kita harus marah juga………dan akan memusuhinya? dengan adanya ganyang suriname?
    tolong kita cari masukan positif agae pemerintah kita cari solusi yang benar……………
    dan segera melakukan inntropeksi diri
    1. buat iklim politik yang kondusif sehingga tidak terjadi migrasi penduduk.
    2. buat semua rakyat aman dan nyaman tinggal dan kerja di indonesia tidak perlu kerja ke luar negeri sebagai babu…..
    3. invetarisasi & patenkan/ daftarkan semua aset seni, budaya. kuliner, asli indonesia…………….
    4. terapkan ekonomi berbasis kerakyatan………(mall2, supermarket2, mini market2 di batasi sehingga pasar rakyat mati)

    satu contoh lagi P. ramlee artis yang tersohor dan di banggakan malaysia adalah dari indonesia tepatnya dari aceh (p = puteh+ ramli) karena kondisi ekonomi atau sosial yang lebih baik di malaysia dan adanya penghargaan di negara malaysia, beliau lebih memilih malaysia sebai tempat mencari nafkah dan berkesenian…………

    saya yang berdomisili di batam dan daerah daerah perbatasan malaysia baik di sumatera ataupun di kalimantan akan mengetahui latar belakang dan perkembangan budaya kita di negara malaysia………
    juga penderitaan saudara saudara kita yang mengadu nasib di sana……….ataupun saudara sebangsa kita yang telkah sukses di negeri jiran tersebut dantelah mengembangkan budaya indonesia di negara barunya / negara tempat dia mencari nafkah tanpa di sadarinya……….
    kenapa kita tidak memusuhi singapura yang telah mengambil pasir laut kita sehingga negaranya semakin luas daratanya setiap tahunya……..
    akenapa kita tidak marah kepada orang2 kaya yang telah melraikan dana / menginvestasikan uangnya di singapura?
    kenap kita tidak marah kepada jepang yang telah mematenkan tempe?

    kenapa artis2 kita suka manggung di malaysia?
    kenapa warga kita harus bekerja sebai pembatu, buruh pabrik, kuli bangunan di negara lain?
    kenapa kita tidak menggugat pemerintah kita yang tidak memperhatikan kesejahteraan rakyatnya?
    kenapa pekerjaan di indonesia susah?
    kenapa pendidikan di indonesia mahal?
    kenapa anak2 kita sekolah di malaysia/ negara lain?
    kenapa orang miskin di gusur?
    kenapa negara kita miskin padahal kekayaan di indonesia melimpah ruah…………
    kenapa pengelolaan kekayaan indonesia di serahkan kepada pengusaha asing?
    kenapa banyak sarjana mengangur?
    kenapa kita antre minyak? padahal kita penghasil minyak?
    kenapa kita import beras dari luar negeri? padahal dulu kita pernah swasembada beras? kenapa beras mahal?
    kenapa yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin?
    kenapa kita berobat ke luar negeri?
    kenap obat di indonesia mahal?
    kenapa jamu, batik, keroncong, langgam jawa tidak di minati?
    kenapa kita malu memakai budaya dan adat asli indonesia?
    kenapa kita bangga memakai produk luar negeri?
    kenapa para pejabat kita semakin kaya dan rakyat semakin miskin?
    kenapa banyak fasilitas yang di bangun pemerintah tidak bisa di nikmati semua orang?
    kenapa orang miskin gak bisa menikmati fasilitas yang sama dengan orang kaya?
    masih banyak pertanyaan2 yang menjadi semakin menjadi “BIG QUESTION” bagi saya
    haruskah saya bangga sebagai bangsa dan warga negara indonesia? dengan keadaan saya ini?
    terdampar di batam , karena di buang dari malaysia, karena di tipu oleh bangsa sendiri baik agen tenaga kerja dan birokrasi pemerintah yang njlimet dalam pengurusan dokumentasi..
    masih banyak orang seperti saya yang lebih memilih sebagai pendatang haram karena di kampung / negeri sendiri tidak bisa mencari penghidupan yang layak…………
    apakah slah sebagian orang yang senasib dengan saya memilih menjadi warga negara asing yang lebih menghargai kita dan kebiasaan yang kita bawa………..
    apakah ada upaya anda (yang mapan) ataupun dari bangsa dan negara kita (pemerintah RI) untuk menyelamatkan warganya? budayanya? seninya? adat istiadatnya?
    kenapa pemerintah dan aparatanya perpihak kepada orang berduit saja?
    apakah anda di forum ini pernah merasakan penderitaan?????????????
    jangan OMDO aja……….
    reformasi cuma sekedar wacana saja……
    yang akhirnya cuma sebagai iklan rokok saja…………

    renungkanlah………………..

    • suria

      Amir,pendapat anda sgt bagus,an opinion from a man who has seen and been through a lot

    • sfsdf

      bung, klo orang indonesia menetap d suatu negara, mereka tidak boleh mematenkan kebudayaan suatu negara, krn kebudayaan dan kesenian itu milik negara, bukan milik pribadi. blh saja mereka memainkan tp hrs mengatasnamakan kebudayaan negara mana, jgn asal d klaim….

  6. @amir,

    jika pertanyaan2 di atas bisa di jawab mungkin kita tidak akan terlalu emosi dan menyalahkan negara lain……..

    Terbalik dong mas. Rakyat berhak marah besar karena pemerintah RI tidak becus.

    Pada tulisan saya diatas juga saya sudah himbau “Sekarang setelah tahu bahwa kekayaan budaya dan alam kita jadi incaran mantan murid yang durhaka itu maka benahi diri dan jagalah baik baik warisan bangsa ini”

    suriname memakai adat, budaya, bahasa jawa dan sunda apakah kita harus marah juga………dan akan memusuhinya? dengan adanya ganyang suriname?

    Tapi Suriname gak pernah berusaha mengklaim bahwa budaya mereka adalah budaya asli Suriname kan? mereka tetap mengakui bahwa budaya mereka adalah budaya jawa. Tidak seperti Malaysia yang melakukan klaim.

    dan segera melakukan inntropeksi diri
    1. buat iklim politik yang kondusif sehingga tidak terjadi migrasi penduduk.
    2. buat semua rakyat aman dan nyaman tinggal dan kerja di indonesia tidak perlu kerja ke luar negeri sebagai babu…..
    3. invetarisasi & patenkan/ daftarkan semua aset seni, budaya. kuliner, asli indonesia…………….
    4. terapkan ekonomi berbasis kerakyatan………(mall2, supermarket2, mini market2 di batasi sehingga pasar rakyat mati)

    wah masukan yang baik sekali, terima kasih mas 🙂

    masih banyak pertanyaan2 yang menjadi semakin menjadi “BIG QUESTION” bagi saya

    Semua pertanyaan “BIG QUESTION” anda itu adalah kekurangan dari bangsa Indonesia akibat tidak becusnya pemerintahan RI. Tapi bukan berarti rakyat RI tidak boleh marah kalau lagunya diklaim. Justru harus marah supaya pemerintah ngeh dengan kekurangannya.

    haruskah saya bangga sebagai bangsa dan warga negara indonesia? dengan keadaan saya ini?

    Tidak harus, itu hak tapi memperjuangkan kebanggaan adalah wajib, seperti kemerdekaan yang diperjuangkan dengan jiwa raga.

    terdampar di batam , karena di buang dari malaysia, karena di tipu oleh bangsa sendiri baik agen tenaga kerja dan birokrasi pemerintah yang njlimet dalam pengurusan dokumentasi..

    setulusnya saya turut prihatin dan mengutuk oknum yang melakukan kejahatan itu.

    apakah slah sebagian orang yang senasib dengan saya memilih menjadi warga negara asing yang lebih menghargai kita dan kebiasaan yang kita bawa………..

    Tentu tidak salah mas.

    apakah ada upaya anda (yang mapan) ataupun dari bangsa dan negara kita (pemerintah RI) untuk menyelamatkan warganya? budayanya? seninya? adat istiadatnya?

    Saya hanya seorang blogger, yang bisa dilakukan blogger adalah menulis. Saya pernah menulis tentang asal usul wayang kulit. Itukan juga merupakan bentuk upaya untuk menjaga warisan budaya.

    apakah anda di forum ini pernah merasakan penderitaan?????????????
    jangan OMDO aja……….
    reformasi cuma sekedar wacana saja……
    yang akhirnya cuma sebagai iklan rokok saja…………

    Saya juga bukan orang mapan mas. Tapi lumayanlah gak OMDO karena tahun 98 saya dan teman teman mahasiswa telah memberi “cek kosong” kepada penguasa yang hingga kini pertanggung jawabanya gak jelas juntrunganya.

    Pesan saya, bersabarlah, sabar itu tidak ada batasnya dengan catatan memperbaiki diri. Ada satu momentum yang bisa kita pakai bersama yakni pemilu 2009. Jangan salah pilih presiden yang ganteng tapi gak perform seperti SBY, bakal lebih runyam lagi kehidupan bangsa ini nantinya.

  7. @Amir, heh… Amir… saya dah tahu siapa dirimu yang sok memperhatikan Indonesia. Saya pikir kamu orang Indonesia malah saya baik baikin nyatanya kamu tidak lebih dari agen Malaysia katro… gak usah berak lagi disini, you are not welcome here.

  8. bung Ditya

    Kasiaaan. Budaya indonesia sudah banyak ditinggalkan generasinya, budaya asing malah diikuti generasi muda indonesia yang dibilang modern. Salut malaysia negara yang modern tapi menghargai budaya tradisional walaupun toh katanya hasil ngaku-ngaku. Kapan generasi indonesia mau melirik budaya sendiri yang sangat kaya ini? Kalau kecolongan baru koar-koar lagi. Kini saatnya generasi muda indonesia tergugah bangun “Jenggirat Tangi” (=jawa). eh… TKI asal banyuwangi juga banyak loh… jangan-jangan kesenian banyuwangi bisa-bisa kecolongan juga loh. SSSssss…..t Ati-ati!!

  9. Saya kurang setuju dengan pendapat Bung Ditya, bahwa generasi muda Indonesia melupakan seni budaya klasik Indonesia. (Saya lebih suka menyebutnya seni klasik ketimbang tradisional, karena menurut saya penyebutan seperti itu memperlihatkan kesetaraan dengan seni kotemporer (modern).

    Yang saya temui di lingkungan saya dan juga berbagai komunitas di berbagai kota di Indonesia, saat ini justru ada kegairahan lagi untuk melestarikan berbagai seni dan budaya klasik Indonesia. Ambil contoh Bung Wibisono ini, Ia generasi muda yang sangat peduli terhadap budayanya sendiri. Di Indonesia, orang seperti Wibisono sangat banyak.

    Memang saat ini jarang seni klasik muncul di TV swasta tetapi ini tdk bisa jadi ukuran. Seni klasik kalau kita cukup jeli sangat mudah ditemui. Betul saat ini anak mudah lebih suka menyanyikan lagu-lagu Peterpan, Ungu, Slank, Samson, Nidji, Ike Nurjanah, Inul dll. Bahkan di kalangan seniman musik, seni klasik bisa muncul dalam bentuknya yang lebih menarik, yakni dalam genre World Music seperi yang dimainkan oleh Balawan, Krakatau, SambaSunda, Viky Sianipar dll (FYI di Ancol minggu ini ada Festival World Music). Bahkan saya berani mengatakan World Music (kolaborasi musik barat dengan seni/musik etnic klasik) sedang menjadi tren di kalangan musisi senior maupun muda. Kenapa begitu? Karena di mata musisi itu, seni dan budaya Indonesia merupakan sumber inspirasi yang tak ada habis-habisnya.

    Tahun 2005 lalu, saya sempat nonton konser megah “Megalitiku Kuantum” di Bali. Di situ saya lihat betapa bersemangatnya anak muda melestarikan seni dan budaya asli Indonesia. Jadi sekali lagi tidak benar, generasi muda kita lupa seni dan budayanya sendiri.

    Ambil contoh seni klasik yang nyaris dicaplok Malaysia, Angklung dan Reog. Siapa yang berani mengatakan bahwa kedua seni itu dilupakan generasi muda? Di Bandung dan Jawa Barat umumnya, Angklung sering dimainkan di sekolah-sekolah. Kelompok angklung SMA 3 Bdg, sejak tahun 90-an rutin menggelar konser angklung. Di Saung Angklung Udjo tiap hari paling tidak ada 2 kali pertunjukan angklung.

    Reog pun serupa. Di Ponorogo setiap kelurahan paling tidak punya satu kelompok Reog.
    Kalau generasi muda engga peduli warisan budayanya, pasti udah cuek dengan perlakuan Malaysia yang mencaplok seni budaya kita. Namun yang terjadi adalah protes di mana-mana, baik yang ofensif maupun tidak.

    Jadi saya paling ga setuju kalau generasi muda kita lupa sama seni budayanya sendiri, sehingga bangsa asing (Malaysia) menyurinya. Saya juga gemas kalau ada yang mengatakan bahwa seni budaya kita mendapat lebih dihargai di Malaysia ketiban di negeri sendiri. Itu adalah pendapat yang menyesatkan dan tidak sesuai dengan realita di lapangan.

  10. bumiland

    sebagai warga malaysia.. saya cuma ingin katakan..
    MALAYSIA TIDAK CLAIM mana2 budaya yang sememang milik indonesia spt REOG. RASA SAYANG pada orang MALAYSIA adalah lagu yang tersebar kerana PENGARUH PORTUGIS. tidak hairan MALAYSIA dan MALUKU mendapat lagu ini kerana kedua2 PERNAH dipengaruhi PORTUGIS.

    kerana itulah moto pelancongan kami.. MALAYSIA TRULY ASIA.kerana orang Malaysia itu MULTI RACIAL. penduduk bukan asal di indonesia cuma x sampai 10%, tetapi di MALAYSIA 60% penduduk asal, 40% asing. Penduduk asal adalah mereka yang sememangnya berasal dari NUSANTARA. asing itu ya, bangsa cina,india,portugis dan sebagainya.

    Dari kasus tuduhan indonesia menuduh malaysia mencuri budaya ini, amatlah tidak patut sekali.

    1. Penduduk asal malaysia dari kawasan tengah ke selatan kebanyakan berasal dr tanah di indonesia sebelum Malaysia merdeka lagi. Jadi mereka mahu
    mahu budaya mereka dikembang dan diguna pakai
    supaya asal usul mereka TIDAK DILUPAKAN.

    2. Rakyat indonesia seharusnya berterima kasih kepada malaysia kerana si “adiknya” berjaya MENAMPAR “abangnya” yang LUPA untuk menjaga warisan . kini , bagus indonesia sudah SEDAR kembali tetapi… MEDIA indonesia telah memprovokasikan kasus ini menjadi suatu yg negatif kepada Malaysia.

    3. Jangan sekadar melihat Malaysia itu kejam terhadap TKI/TKW anda. sila kaji dahulu kaum manakah di malaysia yg bnyk melakukan penyiksaan. BUKAN MELAYU !. kaum serumpun masih ada hati budi rasa sedarah sejiwa… yang bermasalah itu kaum “C”. bila mana anda tunjuk ke Malaysia.. yang paling terasa adalah kaum “M” kerana kaum M lah yang sedaya upaya mempertahankan tanah di semenanjung malaysia itu KEKAL sebagai tanah orang nusantara kita.

    4. indonesia dan malaysia itu walau dicincang tidak akan putus. sama seperti Malaysia dan Singapore..

    5. Mahukah anda melihat satu lagi Singapore wujud bilamana bangsa asal singapore ditindas ??
    itulah guna BUDAYA . walau apa yg dikatakan indonesia.. IMEJ budaya nusantara akan tetap di martabat supaya dunia tahu… Malaysia itu negara
    yang didiami penduduk asal.

    akhir sekali.. berdamai lah malaysia dan indonesia.
    dahulu malaysia belajar dr indonesia.. kini mungkin giliran indonesia belajar dr Malaysia.
    pendek kata.. kita sama2 memerlukan.

    Membenci penduduk asal malaysia bereti kamu membenci warisan budaya kamu sendiri. orang malaysia sendiri nggak suka untuk membenci orang indonesia itu kerana tahu itulah asal usul mereka. tetapi.. ingat.. darah keturunan yang mengalir dlm diri kita adalah sama.. yang berbeza cuma POLITIK dan PEMIKIRAN.

  11. ank bunyu

    malaysia SOK rakus

  12. Kalo malaysia ga di tegur jangan jangan nanti malaysia ubah nama Indonesia Jadi Malaysia ?

  13. Ping-balik: Klaim Tari Pendet: Inferioritas Malaysia « Budayawan Muda

  14. aq gitu loch

    Sebenarnya ini salah siapa?
    Malaysia yang terlalu berambisi memiliki kebudayaan qt atau qt yang ga bisa menjaga dan melestarikan kebudayaan qt??

    sudah kah qt merasa memiliki kebudayaan2 Indonesia??
    ada pepatah yang mengataakan tak kenal maka tak sayang…mungkin peribahasa ini lebih pantas di tujukan untuk para generasi muda Indonesia….

    Tak sedikit dari mereka yang tak mengenal kebudayaan sendiri maka mereka ga pernah mau taw n peduli terhadap kebudayaan qt….padahal mereka lah yang harus meneruskan perjuangan paraa leluhur untuk nguri2 kebudayaan qt….

    Ayo lah pemuda Indonesia bangkitlah sadarlah bahwa negaraa kalian sedang membutuhkan kalian untuk menjaga kebudayaan yang merupakan kekayaan terbesar milik qt…

  15. ed

    budaya di ributkan,d agungkan..hingga kita sesama Islam sanggup hendak berperang?mati dlm keadaan sia2..Islam di palestin,di perkudakan Israel laknatullah,siapakah yg ingin membelanya?

  16. ACI

    Kadang masalah tersebut membuat prihatin, dan sering mengundang rasa benci dan marah. Namun, semoga teman-teman bisa menyikapi masalah malaysia ini sacara proporsional dan tidak emosional, walaupun kadang kita harus bersikap tegas dan keras.

  17. atuk

    bumiland buang waktu,sia-sia saja ikut komentar di sini. Namanya juga budayawan yang menutup telinga dan matanya alias bodoh…segala informasi yang salah dari media Indonesia ditelannya semua dengan penuh percaya
    1. Pulau Jemor di Selangor -Pulau Jemur di Riau
    2.P.Ramlee yang nyata lahir di Penang ya kakek nya hulu balang Aceh yang tidak pernah mahu tunduk pada senopati-senopati Jawa
    3.Pendet (seluruh warga Malaysia juga marah kepada discovery channel)

  18. Ping-balik: Essay bab 5 ppkn Ben Josiah 9B/4 – Blog

Tinggalkan Balasan ke suria Batalkan balasan